Dendam Masa Lalu
Saturday, March 2013
Mungkin, kamupun merasa aneh mengapa aku selalu tersenyum “sinis”. Itulah salah
satu caraku menatap pada dunia. Senyuman itu terbentuk dari rasa pesimis dalam
kehidupanku. Ya, aku tak pernah menganggap bahkan tidak pernah melihat kalau
dunia ini indah. Bagiku tempat berpijak saat ini adalah sumber derita dan dendam
yang tak pernah hilang meskipun kenyataannya, apa yang sudah kurasakan telah
sirna dan terlupakan. Apakah aku akan menganggapnya biasa saja atau kejadian
itu bukanlah kesengajaan ?. Meski ya, amarah dalam bathinku takkan memaafkan
bahkan mungkin sampai matipun dendam itu tak akan berakhir.
Mungkin, hidupku seperti ini dikarenakan rasa “dendam” itu yang tak pernah
berakhir sampai detik ini. Aku semakin terpuruk dalam kebencian, semakin jauh
dari bahagia dan senyumku tak pernah indah. Gambaran kerutan diwajahku terlihat
sangat jelas kalau “ tersimpan banyak misteri “. Namun, aku takkan pernah mencurahkan
apapun tentang hidupku pada orang lain. Aku adalah aku dengan segala hidupku,
meski sudah setengah diantara semua itu kulalui dengan airmata dan dendam tanpa
ujung.
Mungkin juga, aku akan menanggung petaka itu di seumur hidupku, bahkan sampai
ke liang lahat. Aku tak punya salah, aku tak punya dosa. Aku adalah korban dari
sebuah kejahatan.........
Komentar
Posting Komentar