Filosofi Akar
FILOSOFI AKAR
Dia begitu gigih mencari Air menembus Tanah bebatuan yang
keras demi mengupayakan penghidupan. Ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun,
berbunga indah, berbuahmanis,menampilkan elok pada dunia dan mendapat pujian. Namun
Akar tak pernah iri dan tetap diam dalam tanah....itulah makna
keTulusan..........
Akar
memang tidak seindah daun atau bunga, juga tidak berwarna-warni indah, namun
memiliki fungsi yang sangat besar.
Tidak terlihat, akan tetapi akar memiliki
peran yang sangat penting. Ia bisa menunjang batang pohon dengan sangat kuat.
Ia selalu berusaha mencari air dan mineral yang nantinya akan menjadi asupan
bagi tanaman.
Akar memiliki dorongan mencari air yang
sangat kuat. Akar juga mampu menyesuaikan dirinya untuk masuk ke celah-celah
kecil (mencari air di dalam relung-relung tanah) atau menghadapi kondisi iklim
yang berbeda. Tapi yang sungguh mengagumkan adalah ia bekerja dalam
hening dan tidak terlihat dari luar. Akar sangat memahami apa yang ia
inginkan dan bagaimana merealisasikan keinginan tersebut.
Mampukah kita meneladani akar? Serta
belajar banyak padanya.
Pada saat musim kering atau kekeringan dia
terus menerus berjuang untuk mendapatkan air. Akar sangat konsisten untuk
mewujudkan angan-angannya mencapai sumber air.
Ia tidak menyerah walaupun kondisinya
sulit. Komitmennya untuk mancari air sebagai bentuk tanggungjawab terhadap
kelangsungan kehidupan daun, bunga dan sebagainya membuatnya akan berusaha
sangat keras untuk menemukan sumber air.
Akar
mempunyai kemampuan adaptasi yang sangat hebat. Ia bisa membuat dirinya menjadi
sangat kecil untuk masuk ke celah-celah tanah dalam rangka mencapai sumber air.
Akar juga sanggup bekerja di pegunungan bersalju dengan menancap pada karang
dengan sangat kuat untuk melindungi tanaman dari angin.
Akar
dengan sangat mengagumkan telah menunjukkan kerendahan hati yang luar biasa. Dengan
menyandang peran yang begitu besar dan penting ia bekerja tanpa banyak bicara,
tidak perlu menampilkan diri. Tapi semua orang tahu bahwa jika ingin menghabisi
sebuah tumbuhan, harus dihabisi sampai ke akar-akarnya.
Ternyata
akarpun dapat menjadi tempat kita belajar … belajar tentang hidup yang
sebenarnya. Belajar tentang sebuah perjuangan.
by Puspita Wulandari
dari edukasi komposiana
Komentar
Posting Komentar