aku merasa kesepian


 Tuhan, aku merasa sangat kesepian..

Akhir-akhir ini aku merasakan hatiku makin memburuk. Bukan hanya karena aku merasa makin kesepian, tapi masalah demi masalah yang seperti tak pernah berhenti membayangi hubunganku dengannya membuatku semakin down. Kata siapa aku bisa terus menerus bertahan dengan kondisi yang seperti ini?
Kadang terpikir juga, kenapa semua bisa berjalan seperti ini. Jika diukur dengan nilai kesuksesan masa depan, mungkinkah ini yang disebut gagal? Hehe.. jujur saja aku merasa masa depan itu sudah terlampau jauh kujalani. Bukankah sekarang adalah wajah masa depanku yang sebenarnya? Memang sebenarnya dulu pun aku tak pernah bercita-cita muluk. Sama sekali tak pernah terbayang ingin menjadi wanita karier, maka kurasa wajar jika sejauh ini pun aku tak pernah benar-benar serius memikirkan karir pekerjaanku. Bukan ingin membela diri, tapi aku memang tak pernah terfokus untuk hal itu. Meskipun ada satu bidang yang benar-benar ingin aku tekuni dan membuatku fokus: menulis. At least sedikit-sedikit aku juga sudah berusaha membangun eksistensi disana, meski juga belum bisa dibilang berhasil jika dibandingkan dengan teman-teman SMU yang sekarang ada di FB ku.
Boleh jadi, aku mulai sering mengukur diriku sendiri karena pertemuanku dengan teman-teman SMU ku tersebut. Kami berangkat dari waktu yang sama, tapi berakhir dengan nasib yang berbeda. Kulihat mereka sudah banyak yang sukses sekarang. Ada yang menjadi dokter, jaksa, guru dan sebagainya. Sementara aku masih berkutat dengan kepingan puzzle yang belum kutemukan sampai sekarang. Betapa jauhnya!
Kerap aku jadi termenung sendiri, sebenarnya dimana letak kegagalanku? Kalo hanya diukur dari kata mandiri, bukankah sejak bertahun-tahun yang lalu hal itu sudah bisa kucapai? Atau karena sampai sekarang belum juga kumiliki sesuatu yang kuimpikan, membuatku kerap merasa gagal pada diriku sendiri. Belum lagi masalah-masalah lama yang tak kunjung terselesaikan, membuatku merasa tak pernah bergerak dari tempatku berdiri sejak semula. Aku merasa tak juga bermetamhorposa menjadi lebih baik. Dan yang lebih buruk lagi, aku tetap saja merasa sendirian. Meski ada yang mendampingi aku, aku tetap merasa harus menahan semuanya sendirian, tak bisa membagi duka dengan siapapun.
Apakah kesepian memang jalan bagi seorang wanita yang setia?

Komentar

Postingan Populer