Bicara Hati
May 10, 2010
Hari yang cerah dengan langit biru
dihiasi sedikit awan yang berarak pelan menuju utara. Burung-burung kecil
beterbangan mencari makan dan desiran angin meniup lembut terasa di dahi yang
mampu menerbangkan sedikit poni kecil.
Ahh, aku mendesah tanpa arti. Seakan desahanku itu
bumi ini ada dipundakku. Tapi aku masih saja belum berani mengungkapkan isi
hatiku yang sudah bertahun-tahun kusimpan dalam hati. Aku takut. Aku takut orang-orang
akan tau apa yang terjadi padaku. Aku sedih. Aku malu. Dan aku hanya bisa
menangis.
Rasanya itu hanya sebuah mimpi, tapi ini
benar-benar terjadi dan ini adalah kenyataan hidupku. Pasrah, aku memang ingin
pasrah dan menerima apa saja yang sudah terjadi padaku tapi hatiku tetap
memberontak tak sudi menerima. Walaupun aku sudah berusaha menelan rasa pahit
tapi……………….
Indahnya dunia ini tapi sayang aku tidak bisa
menikmatinya. Segalanya menjadi hampa, dingin, beku, kosong, gelap, hitam, dan
hati hanya dihiasi dendam dan kebencian.
Bimbang…..
Galau……….
Pusing……
Pintu itu akhinya terbuka
Tanpa diketuk…..
Tanpa permisi…….
Benteng itu telah roboh………
Bukan….
Bukan tak mau……
Tapi tak bisa……….
Terbuka…….
Setelah sekian lama terkunci………
Yaitu…..
Hati………..
Komentar
Posting Komentar