Lupakan Saja


Bisakah mulai saat ini kita saling melupakan satu sama lain. Walau dada dipenuhi kepedihan yang dalam tapi ini adalah jalan yang terbaik yang pernah ada. Hanya ini satu-satunya pilihan yang harus kita hadapi. Sangat menyakitkan. Kita bertemu walau tidak banyak kenangan namun pertemuan ini sangat membahagiakan bagiku. Dan sekarang, perpisahan tak bisa kita hindari. Kita harus berpisah.
Aku tidak akan pernah sanggup apalagi bila kata “ lupakan “ adalah kata yang terakhir kita ucapkan sebelum kata “ selamat tinggal “. Aku ragu-ragu. Mampukah aku untuk benar-benar melupakan kamu. Sanggupkah bagiku untuk menghapus memories manis dari otakku. Bisakah aku untuk menolak kehadiranmu bila rasa rindu datang. Mungkin, aku sanggup membencimu tapi aku tidak akan sanggup menghadapi bila rasa rindu menyerangku.
Kenyataan. Ini kenyataan yang harus aku jalani dan aku terima. Sekalipun ini sangat menyakitkan, mengiris hatiku, mematahkan semangatku untuk bertahan hidup dan air mata patah hati tidak bisa kubendung, percayalah padaku walaupun aku manusia lemah, aku akan tetap tegar menghadapi kenyataan. Aku akan tetap tersenyum menyambut mentari pagi. Aku boleh berkata apa saja, namun hati seorang wanita tetap lemah.
Mudah-mudahan kita tidak akan pernah bertemu lagi untuk selamanya. Sekalipun rasa rindu menyiksa bathin kita atau kenangan membuat kita tidak pernah bisa tidur nyenyak.

Komentar

Postingan Populer