Kubahagia Dengan Malam
June, 14 2010
Kuberjalan dalam malam kelam
tanpa kawan, tanpa bintang dan tanpa sinar rembulan yang biasanya hadir dalam
kegelapan. Malam yang ramai penuh hiruk pikuk dan terang
benderang cahaya lampu jalan berlahan-lahan mulai hilang. Seiring malam makin
larut, suasana menjadi sepi tanpa suara. Sesekali terdengar deruman kendaraan
yang lewat dengan kecepatan tinggi atau sedikit ribut suara dari keciprakan air
dari parit, entah suara apa, aku pun tidak berniat ingin tau.
Aku terus berjalan tanpa tujuan. Menyusuri
jalan-jalan yang sedikit agak membuat bulu kudukku merinding, entah karena
desiran angin yang sedikit dingin atau ada hal lain, aku tidak tau. Kulihat ada
sebatang pohon yang rindang dan aku berkeinginan untuk berteduh dibawahnya,
kulangkahkan kakiku pada batang pohon itu, aku bersandar dibawahnya untuk
istirahat sejenak. Kupandangi langit yang hitam, desiran angin malam makin
membuatku merasa dingin. Pikiranku berjalan dalam otakku, membuatku harus
berpikir
Sejak kapan aku menyukai malam,
sejak kapan aku mencintai malam dan sejak kapan malam adalah waktu yang paling
membuatku merasa tenang. Ya, yang kutau adalah sejak sekarang. Padahal, waktuku
kecil dulu, malam adalah musuh utamaku apalagi bila mati lampu. Malam yang
bagiku menakutkan karena harus pulang mengaji dengan berlarian, aku tidak
berani ke sumur dibelakang rumah hanya untuk buang air kecil dan cuci kaki
sebelum tidur, aku tidak berani kemana-mana kalau tidak ditemani.
Tapi sekarang, malam adalah
cintaku. Dan aku merana bila siang datang dan malamku pun berlalu tanpa bisa
kucegah kepergiannya. Aku sangat merindui malam meski
terkadang malam datang tanpa bintang dan rembulan. Aku sangat menyukai malam
karena malam bisa membuatku mampu untuk mengeluarkan isi hatiku dan menemukan
makna tentang kehidupan. Malamku sekarang seringan kapas tanpa beban. Malamku
sekarang kemerdekaan buat bathinku. Malamku sekarang aku bisa mengarang
tulisan-tulisan bodoh. Malamku sekarang……….. aku tetap bahagia dalam kesepian.
Komentar
Posting Komentar