Sepoi di gubukku
Sunday, October 17, 2010
Kamu selalu menganggap
kalau hidupku itu lebih baik darimu. Tidakkah kamu tau betapa menderitanya
hidupku tapi kamu selalu menganggap hidupku yang lebih sempurna. Lihatlah
dirimu yang terlahir sebagai anak yang kehidupan material berlimpah. Tidakkah
kamu syukuri betapa beruntungnya kamu terlahir dalam sebuah keluarga yang
terpandang di kota ini, ini adalah hal yang hanya bisa aku hayalkan dalam
mimpi-mimpiku.
Kamu tinggal dalam istana
yang megah, bersih dan terawat di setiap sudut, bandingkan dengan rumahku yang
hanya berdindingkan kayu tua yang sudah dimakan rayap tanpa ada perawatan yang
memadai. Bahkan disetiap sudut dihuni oleh kecoak-kecoak yang makin bertambah
saban hari. Tidurmu tentunya sangat nyenyak. Sebuah kamar yang luas dengan
pendingin ruangan, tempat tidur yang empuk, lemari pakaian yang besar dan aku
hanya bisa bertanya, mengapa dunia ini memilihmu untuk menjadi orang kaya sedangkan
aku tidak dipilih ?
Tapi anehnya, kamu masih
mau berteman dengan kecoak seperti aku yang tidak berharga sama sekali
dihadapan sesamaku.
Komentar
Posting Komentar